Novelty: Rancangan penelitian campuran Explanatory-Sequential Approach dan Exploratory-Sequential Approach
Nama : Ivania Shaki Mahardika
NIM : 220321603636
Offering : D
1. Judul Artikel Analisis Kesulitan Siswa MA Alkhairaat
Kalangkangan dalam Memecahkan Masalah pada Materi Fluida Statis berdasarkan
Tahapan Ideal Problem Solving 2. Penulis Lestari & Kamaluddin 3. Tahun 2023 4. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan
kesulitan dan faktor penyebab kesulitan siswa MA Alkhairaat Kalangkangan
dalam memecahkan masalah pada materi fluida statis berdasarkan tahapan IDEAL
Problem Solving. 5. Metode Explanatory sequential mix methods 6. Instumen Penelitian Instrumen yang digunakan meliputi tes kesulitan
pemecahan masalah dalam bentuk esai sebanyak 5 soal yang telah divalidasi
oleh ahli, serta pedoman wawancara untuk menggali lebih dalam faktor penyebab
kesulitan siswa. 7. Hasil dan Pembahasan Pada tahap mengidentifikasi masalah dan
mengeksplorasi strategi yang mungkin, sebagian besar siswa mengalami
kesulitan. Pada tahap menentukan tujuan masalah, hampir setengah dari siswa
mengalami kesulitan. Pada tahap melaksanakan strategi dan melihat kembali
serta mengevaluasi, umumnya siswa mengalami kesulitan. 8. Kesimpulan Siswa
MA Alkhairaat Kalangkangan mengalami kesulitan dalam semua tahapan IDEAL
Problem Solving pada materi fluida statis, dengan tingkat kesulitan tertinggi
pada tahap melaksanakan strategi serta melihat kembali dan mengevaluasi.
Faktor utama penyebab kesulitan adalah kurangnya pemahaman konsep,
kecenderungan menghafal tanpa memahami, dan kurangnya latihan soal. 9. Novelty Penelitian ini memberikan kontribusi dengan
mengidentifikasi secara spesifik tahapan IDEAL Problem Solving yang menjadi
hambatan bagi siswa dalam materi fluida statis. Namun, penelitian ini terbatas
pada satu sekolah dengan jumlah sampel yang relatif kecil, sehingga
generalisasi hasil mungkin terbatas. Untuk peningkatan, disarankan penelitian
serupa dilakukan dengan sampel lebih luas dan variasi sekolah berbeda untuk
memperoleh gambaran yang lebih komprehensif. Selain itu, pengembangan
intervensi pembelajaran yang ditargetkan pada tahapan spesifik yang menjadi
kesulitan dapat menjadi fokus penelitian lanjutan. 10. Analisis Kritis Penelitian ini kurang mendetail mengenai
validitas dan reliabilitas instrumen, berpotensi bias dalam wawancara, dan
tidak mempertimbangkan faktor seperti gender atau latar belakang pendidikan
siswa. Selain itu, tidak ada intervensi atau rekomendasi praktis yang
ditawarkan untuk mengatasi kesulitan siswa. Generalisasi hasil juga terbatas
karena sampel kecil dan hanya dari satu sekolah. 11. Tautan Artikel yang Dikaji https://jurnalfkipuntad.com/index.php/jpft/article/view/1863/2065
Tidak ada komentar:
Posting Komentar